Saya akan menceritakan kisah yang dialami teman saya yang bernama Tono (bukan nama asli). Kisahnya dimulai ketia dia lulus SD(sekolah dasar) dengan nilai yang lumayan bagus. Saat itu dia dan teman - teman sekelasnya telah berkomitmen ketika lulus nanti ingin melanjutkan ke SMP (sekolah menengah pertama) yang sama. Akan tetapi takdir berkata lain, ayahnya malah memasukan dia ke SMP katholik padahal dia beragama islam. Jelas dia menjadi kecewa, kecewa karena telah melanggar komitmen bersama temannya dan kecewa kepada ayahnya yang telah memasukan dia ke SMP itu secara sepihak.
Hasilnya dia memulai pelajaranya di SMP itu dengan buruk, dengan tidak adanya minat tentang sekolah itu dia jadi tidak bisa mengikuti pelajaran dengan baik, dianggap sebagai "anak nakal" oleh para gurunya, dan dia hanya punya beberapa teman (itupun hanya sekedar teman biasa). Nilai rapot pertamanya pun sangat rendah (bahkan bisa dibilang yang terendah). Hal itu membuat ayahnya marah besar dan membuat si Tono dihajar dan dipukuli oleh ayahnya, selain itu dia juga mulai kehilangan kontak dengan teman teman lamanya.
Di kelas 2 bahkan dia tidak mempunyai teman sama sekali (semua temanya tinggal kelas sehingga dia kehilangan kontak dengan temanya) sehingga dia jadi sering kesulitan ketika ada tugas kelompok sehingga menyebabkan nilai nilainya menjadi semakin hancur.
Hari harinya dilalui dengan sangat berat, terlalu berat pikirnya sehingga muncul bisikan untuk mengakhiri hidupnya sendiri. Pada suatu malam ketika semua anggota keluarganya tidur dia mengambil baygon (obat pembunuh serangga) menuangkan isinya kedalam gelas dan meminumnya. Sensasi awalnya tidak begitu dirasakan, seperti meminum bensin saja. Beberapa saat kemudian pandanganya mulai kabur dan tubuhnya memulai gemetaran.
Saat itu dia menyadari bahwa sebentar lagi dia akan mati, merasa bahwa dia sebentar lg akan terbebas dari penderitaan. Tapi tiba - tiba dia mendengar suara tawa, tawa yang terbahak-bahak dari sesuatu yang sepertinya senang akan kematianya. Dia lalu teringat dan terbayang apa yang terjadi nanti ketika dia sudah mati, disiksa dialam kubur dan neraka yang menantinya di akhir jaman.. "Tidak... bukan ini yang aku inginkan, aku tidak boleh mati dengan cara yang seperti ini"..dia lalu bangkit dengan sekuat tenaga, berteriak seperti banci ke seisi rumah untuk meminta pertolongan. Untungnya setelah itu dia cepat ditolong sehingga nyawanya cepat terselamatkan. Dia sangat menyesali perbuatanya dan meminta maaf kepada kedua orangtuanya.
Setelah hari itu, dia telah menjadi orang yang lain. DIa sekarang telah menjadi Tono yang penuh semangat dan percaya diri. Dia berbikir bahwa semua yang diberikan Tuhan itu adalah karunia, tidak peduli itu baik atau buruk sekalipun dimatamu dan kamu harus bisa meneria itu semua dengan lapang dada karena semua itu mengandung palajaran dan pengalaman yang mungkin tidak semua orang bisa mendapatkanya.....
thx Tono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar